BUDI DAYA TANAMAN PEKARANGAN - GSP News
Headlines News GSP :




Diberdayakan oleh Blogger.


Arsip Blog

Home » » BUDI DAYA TANAMAN PEKARANGAN

BUDI DAYA TANAMAN PEKARANGAN

MASYARAKAT KODJADEWA JADI PIONIR BUDI DAYA TANAMAN PEKARANGAN DAN TOGA

Semenjak mengalami musibah dan terkategori sebagai dusun dengan warga yang mengalami gizi buruk pada tahun 2004 yang lalu, warga dusun Kodjadewa, Desa Rukuramba, Kecamatan Ende bertekad melepaskan diri dari realitas yang memalukan itu. Sebab, kondisi yang ada itu seharusnya tidak pernah terjadi apabila warga masyarakat sedikit saja proaktif memanfaatkan potensi alami yang ada. Walau harus diakui bahwa topografi Dusun Kodjadewa sungguh tidak mendukung pengembangan usaha pertanian monokultur dengan areal yang luas akibat dihimpit bebukitan dan struktur tanah yang kurang menguntungkan. Namun kondisi alam yang menantang itu justru dapat berubah menjadi peluang, sebagaimana dikemukakan Ketua Tim Penggerak PKK Desa Rukuramba,Kecamatan Ende Leny Marlina Timu, Minggu (17/02/2013) kepada Humas Pemkab Ende, disela-sela acara Rapat Anggota Tahunan Kopdit Kapo Kunu. 
Leny Martina Timu lebih jauh mengatakan, upaya untuk merobah tantangan menjadi peluang, mulai dirintisnya setelah terinspirasi dari kasus gizi buruk yang dialami 2 orang warga Dusun Kodjadewa. “ Saya betul-betul merasa terpukul setelah diketahui bahwa 2 warga Dusun Kodjadewa positif mengalami gizi buruk. Dan saya berpikir bahwa kondisi gizi buruk itu terjadi akibat masyarakat Kodjadewa jarang mengkonsumsi sayu-sayuran” kata Leny. Sejak itu, demikian Leny, ia mulai memotivasi masyarakat Kodjadewa agar memanfaatkan pekarangan yang ada dengan budi daya tanaman pekarangan yang memiliki nilai konsumtif dan ekonomis. Ia memulai dan memberi contoh dari rumahnya sendiri, menanam sayur-sayuran dari berbagai jenis seperti terung, kangkung darat, seledri, lombok, kacang panjang dengan menggunakan poliback. Bukan itu saja, ia juga membudidayakan pepaya. Setelah menampakan hasilnya, masyarakat Kodjadewa mulai membuka mata dan pikiran. Beramai-ramai, masing-masing rumah tangga mengikuti jejak langkah Leny. Alhasil, pada pertengahan tahun 2005, 53 Kepala keluarga yang menampung 197 jiwa penghuni Dusun Kodjadewa tersenyum riang. Betapa tidak. Pekarangan mereka yang sebelumnya nampak kering kerontang, kini dipenuhi oleh tanaman sayuran yang bernilai ekonomis. 
Jika sebelumnya, masyarakat Dusun Kodjadewa sangat kesulitan mendapatkan sayuran hijau apalagi untuk mengkonsumsinya, sekarang mereka boleh tertawa dengan raut wajah yang berbinar-binar bahkan bukan saja mengkonsumsi sayuran malah produksinyapun melebihi kebutuhan hidup sehari-hari. “Yang lebih itu masyarakat menjualnya ke pasar. Dan sekarang, malah pedagang sayuran dari Ende justeru datang membelinya langsung di Kodjadewa” kata Leny dengan bangga. 
Untuk lebih meningkatkakan produksi tanaman pekarangan berupa sayur-sayuran itu, Leny tidak tinggal diam. Tanpa malu-malu ia meminta Petugas Penyuluh Pertanian/PPL untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat. Melihat adanya niat baik dan spirit untuk keluar merubah kehidupan ke arah yang lebih baik, Bupati Ende Don Bosco M.Wangge ikut campur tangan dengan menugaskan seorang PPL khusus untuk mendampingi warga Desa Rukuramba. Dibawah bimbingan PPL Yuyun yang berdedikasi dengan hati tulus, warga Dusun Kodjadewa semakin menunjukan keberhasilannya dalam memanfaatkan pekarangan dengan tanaman yang bernilai konsumtif dan ekonomis. Sebagai penghargaan kepada PPL yang berprestasi itu, kata Bupati Wangge, Ia telah menugaskan PPL yang bersangkutan untuk melanjutkan study ke jenjang pendidikan S2 di Universitas Gajah Mada-Yogyakarta atas biaya Pemerintah. 
Kerja keras sang Ketua Tim Penggerak PKK Desa Rukuramba dan PPL selama 7 tahun, kini menjadi buah yang tak ternilai harganya. Pendapatan masyarakat dari hasil usaha pekarangan meningkat cukup drastis. Sebulan setiap Kepala keluarga bisa mendapat 1 juta rupiah dari hasil penjualan sayuran. Apabila diakumulasikan dengan pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan kemiri, kakako dan usaha lainnya maka dalam sebulannya warga setempat meraup penghasilan sekitar 4 juta rupiah. 
“Kami memang punya tanaman umur panjang seperti kakao dan kemiri, namun hasilnya tidak menentu. Tapi dengan tanaman sayur-sayuran sekarang, kami boleh berharap sekurang-kurangnya sebulan kami bisa mendapat tambahan penghasilan 1 juta rupiah” kata Simeon, salah seorang warga dusun Kodjadewa. Setiap hari jumat dalam minggu, demikian Simeon, semua warga Kodjadewa bersama-sama aktif menata tanaman pekarangan yang ada. Bukan saja warga wanita tetapi kaum priapun tidak tinggal diam. 
Melihat kondisi yang ada ini, Bupati Ende Don Bosco M.Wangge, mengundang seluruh Camat di Kabupaten Ende untuk belajar dari warga Dusun Kodjadewa,Desa Rukuramba. Hal yang berkaitan dengan pemanfaatan pekarangan dengan tanaman yang bernilai konsumtif dan ekonomis menjadi fokus pembelajaran “Saya sengaja mengundang para Camat untuk datang ke sini agar belajar dari keberhasilan warga Kodjadewa” tegas Bupati Don Wangge (minggu/17/02/2013) di Kodjadewa.- 
Camat Detusoko Ignasius Kapo, disela-sela RAT Kopdit Kapokunu menyatakan kekagumannya atas prestasi yang diraih warga Dusun Kodjadewa itu. “ Warga Detusoko dibilangan Wolofeo dan sekitarnya juga melakukan kegiatan yang sama. Itu didukung dengan ketersediaan lahan dan air yang cukup. Tapi disini (Kodjadewa) air menjadi kendala namun warga begitu optimis walau harus berjalan kaki sekitar 200 meter untuk mengambil air guna memenuhi kebutuhan tanaman pekarangan mereka” kata Camat Ignas. Ia selanjutnya mengatakan, kesadaran dan kemauan untuk merobah hidup kearah yang lebih baik menjadi modal dasar warga setempat yang harus diikuti oleh waga di Desa atau Kecamatan lainnya.- 
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende, Ir. Marianus Aleksander ditempat terpisah mengatakan, ia mendukung dan bangga dengan keberhasilan warga Dusun Kodjadewa yang mampu secara nyata mengoptimalkan pekarangan dengan tanaman holtikulktura. Kata Marianus, usaha pekarangan itu sudah menjawabi visi dan misi Pemkab Ende, salah satunya adalah Gerakan Swasembada Pangan/GSP. Walau mereka sudah berhasil, demikian Marianus, pihaknya sebagai instansi teknis tetap terus melakukan pendekatan kelompok melalui pendampingan secara berkesinambungan. 
Memenuhi permintaan masyarakat setempat untuk mengisi kembali tenaga PPL yang saat ini hendak melanjutkan study S2, Marianus dengan tegas menyatakan segera akan menugaskan penggantinya. Dan kepada PPL Yuni ia menyatakan profisiat atas reword yang diterima dari pimpinan dalam hal ini Bupati Ende karena usaha dan kerja kerasnya sebagai PNS bagi kepentingan masyarakat kecil.- (elsa-Humas Setda Ende)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : GSP Website | Elpas Template | Eja Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. GSP News - All Rights Reserved
Original Design by